KEGIATAN SEKOLAH
Daftar Isi
GLOBAL
Menyulam budaya bangsa melalui 1000 permainan tradisional
Permainan tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam. Dengan hampir 2.600 permainan tradisional yang ada di Indonesia, setiap permainan memiliki ciri khas dan nilai kearifan lokal dari setiap daerah di Indonesia. Melalui permainan tradisional, anak-anak/peserta didik dapat memperoleh pengalaman gerak yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka. Selain itu, permainan tradisional juga memupuk rasa menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta membangun kebersamaan dan memahami perasaan orang lain.
Guru penjas dan bapak/ibu guru yang lain memiliki peran penting dalam memfasilitasi anak-anak untuk lebih mengenal dan melestarikan permainan tradisional. Dengan memperkenalkan permainan tradisional kepada peserta didik, bapak/ibu guru dapat membantu menyulam budaya bangsa dan memperkuat identitas peradaban bangsa Indonesia. Melalui permainan tradisional, nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, pengabdian, dan cara bekerja yang mencerminkan karakter bangsa dapat lebih mudah terwujud.
Dengan melestarikan permainan tradisional, kita juga dapat mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional. Permainan tradisional dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik bagi wisatawan asing yang ingin mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, melestarikan permainan tradisional bukan hanya penting untuk memperkuat identitas peradaban bangsa Indonesia, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat Indonesia.
Suharsono, S.Pd., M.Pd.
# tergerak, bergerak, menggerakkan
INSPIRASI
DESIMINASI
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Pembelajaran Proyek 3 Kewirausahaan
Kurikulum Prototipe sudah diterapkan pada 2.500 satuan pendidikan yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak pada tahun 2021. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemdikbudristek, Supriyatno, mengatakan salah satu karakteristik Kurikulum Prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam implementasi Kurikulum Prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah.
Kepala SMPN 6 Sidoarjo, mengutib dari Supriyanto pada kegiatan Sosialisasi Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bengkulu, Senin (17/1/2022), pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiental learning). “Mereka mengalami sendiri bagaimana bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan lain-lain, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu,”
Salah satu Sekolah Penggerak yang sudah menerapkan pembelajaran berbasis proyek yaitu SMP Negeri 6 Sidoarjo. Pada semester satu di tahun pelajaran 2021/2022 lalu, SMP Negeri 6 Sidoarjo telah berhasil melaksanakan dua pembelajaran proyek. Pembelajaran proyek tersebut terkait erat dengan upaya pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. Sekarang sedang dimulai pelaksanaan pembelajaran proyek yang ke 3, dengan tema Kewirausahaan. Kepala SMP Negeri 6 Sidoarjo, SUHARSONO, S.Pd, M.Pd, mengatakan salah satu perbedaan yang nyata antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka adalah pada pembagian durasi jam pembelajarannya. “Jadi pada kurikulum merdeka yang dilaksanakan sekarang, sebanyak 30% dari kegiatan pembelajaran pada satu mata pelajaran yang harus dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran proyek.
Ada tujuh tema yang harus dituntaskan dalam program sekolah penggerak ini. Alhamdulillah, berbekal pengalaman sukses kegiatan pada dua tema sebelumnya, kami yakin akan lebih sukses pada tema yang ketiga. Aamiin" ujar Suharsono, S.Pd, M.Pd.
ADIWIYATA
Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup. Di dunia internasional juga dikenal dengan nama Green School.
Jum'at GEMILANG
SMP Negeri 6 Sidoarjo melaksanakn Gerakan Membersihkan Linkungan (GEMILANG)
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang positif akan membuat angka kehadiran, nilai ulangan, dan tingkat kelulusan di sekolah tersebut tinggi.
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah juga dapat membantu memastikan anak tidak tertular penyakit. Oleh sebab itu, anak harus dididik untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekolah agar kondisi fisik dan mentalnya tetap terjaga dengan baik.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Ketika lingkungan sekolah bersih, manfaatnya bukan hanya akan dirasakan oleh anak murid maupun guru yang sering berkegiatan di sekolah tersebut, melainkan juga masyarakat. Berikut beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dilihat dari subjeknya:
1. Bagi peserta didik
Seperti disinggung di atas, kebersihan lingkungan sekolah dapat meningkatkan kesehatan dan semangat anak dalam belajar. Anak pun menjadi tidak mudah sakit sehingga tidak sering absen di dalam kelas dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
2. Bagi guru dan warga sekolah lainnya
Kebersihan lingkungan sekolah dapat menaikkan nilai akademis siswa sehingga secara tidak langsung juga menaikkan citra guru maupun reputasi sekolah itu sendiri. Selain itu, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan orangtua juga bisa berkurang karena anak beraktivitas di lingkungan sekolah yang bersih.
3. Bagi masyarakat sekitar
Kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat menular ke masyarakat sekitar yang diharapkan mencontoh pola hidup bersih warga sekolah tersebut. Masyarakat sekitar sekolah juga tidak akan rentan terkena penyakit yang berhubungan dengan buruknya kebersihan, seperti diare hingga demam berdarah.
Workshop Penguatan Pembelajaran Paradigma Baru ini sebagai wujud Merdeka Belajar bagi Pendidik di SMPN 6 Sidoarjo 2021-2022 yang merupakan Sekolah Penggerak tingkat SMP dalam mempersiapkan sistem belajar masa depan.
Untuk masuk silahkan klik disini atau pilih gambar.
ASESMEN NASIONAL
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
STANDAR OPERASTONAL PROSEDUR (SOP) DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA
I. PROTOKOL KESEHATAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI SMP
NEGERI 6 SIDOARJO PADA MASA COVID-19
A. Sekolah Memastikan Protokol Kesehatan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka antara lain :
1. Kegiatan Sebelum Pembelajaran :
2. Kegiatan Sesudah Pembelajaran :
B. Warga SMP Negeri 6 Sidoarjo yang terdiri dari Pendidik, Tenaga
Kependidikan, dan Peserta Didik, termasuk Pengantar/Penjemput, wajib
mengikuti protokol kesehatan sebagai berikut:
1. Aktivitas Sebelum Berangkat Ke Sekolah :
2. Aktivitas Selama perjalanan Ke Sekolah :
3. Aktivitas Sebelum Masuk Gerbang Sekolah :
4. Aktivitas Selama Kegiatan Belajar Mengajar :
5. Aktivitas Selesai Kegiatan Belajar Mengajar :
6. Aktivitas Perjalanan Pulang dari Sekolah :
7. Aktivitas Setelah Sampai di Rumah
C. Protokol Kesehatan yang Wajib dipatuhi Selama berada di lingkungan Sekolah
1. Aktivitas Selama di Perpustakaan, Ruang Praktikum, Ruang
2. Aktivitas Selama di Toilet/Kamar Mandi
3. Aktivitas Selama di Tempat Ibadah
4. Aktivitas Selama di Tangga dan Lorong
HUT RI th 2021
SMP Negeri 6 Sidoarjo 17 Agustus 2021
Dalam memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 SMP Negeri 6 Sidoarjo turut memeriahkan dengan mengadakan kegiatan lomba kelas meski dalam keadaan PPKM.
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA Ke-76
KITA TUMBUH & TANGGUH
@OSIS SMPN6SDA
@KESISWAAN SMPN6SDA
Lomba Poster Digital
Lomba ini diperuntukkan bagi seluruh siswa Sekolah Menengah Negeri 6 Sidoarjo